Kerajaan
Singhasari jatuh pada tahun 1292 setelah terbunuhnya Raja Kertanegara akibat
serangan Jayakatwang dari Kadiri. Raden Wijaya yang merupakan menantu
Kertanegara melarikan diri ke Madura untuk meminta perlindungan Aria Wiraraja.
Aria Wiraraja memberi nasehat kepada Raden Wijaya untuk berpura-pura menyerah dan
kepada Jayakatwang. Aria Wiraraja berpesan kepada Raden Wijaya untuk
menyelidiki kekuatan tentara Kadiri dan mengajukan permohonan untuk membuka
hutan di daerah Tarik dengan dalih akan dijadikan sebagai pertahanan terdepan
dalam menghadapi musuh yang menyerang dari sungai Brantas (Pramudito,
2006:143-145). Hutan Tarik pada awalnya merupakan sebuah hutan belantara yang
terletak di lembah sungai Brantas persimpangan kali Mas dan kali Porong. Rimba
raya ini penuh dengan pepohonan besar yang tampak gelap di siang hari, dan
semakin gelap di malam hari (Rama, 2007:85-86).
Segera
setelah Raden Wijaya mendapat izin dari Jayakatwang, maka Aria Wiraraja segera
mengirim orang-orang Madura ke Tarik. Hutan itu kemudian ditebangi untuk
dijadikan sebuah desa yang kemudian diberi nama Majapahit. Di desa Majapahit
ini telah terhampar sawah-sawah yang telah ditanami padi dan juga kebun-kebun
yang ditanami beraneka ragam bunga, pinang, kelapa, dan pisang (Pramudito, 2006:183).
Lama-kelamaan, desa ini menjadi daerah yang sangat ramai.
Di
saat Raden Wijaya tengah mempersiapkan diri untuk menyerang Kadiri, datanglah
bala tentara Tartar yang diutus Kubilai Khan untuk menghukum Kertanegara.
Melihat kesempatan itu, Raden Wijaya memanfaatkan tentara Tartar untuk membantu
menyerang Kadiri. Gabungan pasukan Raden Wijaya dan tentara Tartar ini kemudian
berhasil menduduki ibukota Kadiri dan berahasil menawan Jayakatwang. Dengan
siasatnya, Raden Wijaya kemudian berbalik arah menghantam pasukan Tartar hingga
akhirnya tentara Tartar pergi meninggalkan pulau Jawa. Dengan jatuhnya Kadiri,
maka Raden Wijaya menobatkan dirinya sebagai Raja Majapahit pada tahun 1293
(Poesponegoro & Notosutanto, 2010:450-453).
DAFTAR RUJUKAN
Poesponegoro,
Marwati Djoened & Notosutanto, Nugroho. 2010. Sejarah Nasional Indonesia II:
Zaman Kuno. Jakarta: Balai Pustaka.
Pramudito,
Bambang. 2006. Kitab Negarakertagama: Sejarah Tata
Pemerintahan dan Peradilan Kraton
Majapahit. Yogyakarta: Gelombang Pasang.
Rama,
Agung Pangestu. 2007. Kebudayaan Jawa:
Ragam Kehidupan Kraton dan Masyarakat Jawa. Yogyakarta: Cahaya Ningrat.
Sign up here with your email
ConversionConversion EmoticonEmoticon